Solidaritas Kemanusiaan

Hujan deras pada pergantian tahun 2019 ke tahun 2020  mengakibatkan  sebagian wilayah di Jabotabek terendam Banjir. Bencana yang “tiba-tiba” datangnya itu, membawa malapetaka yang luar biasa.  Tidak hanya kerugian materil yang menimpa warga, tetapi tanah longsor dan banjir juga merengut korban jiwa.   Setidaknya sampai senin (6/1) menurut Pusat Data Informasi dan Komunikasi BNPB bencana banjir Jabotabek telah menelan  67 orang korban jiwa. 

Situasi dan kondisi ini membuat komunitas masyarakat di berbagai tempat, tergerak hatinya untuk saling bahu-membahu  membantu warga yang menjadi korban bencana banjir dan tanah longsor. Seperti yang dilakukan oleh PSE Bunda Teresa Paroki Fransiskus Asisi bersama OMK yang sejak (4/1) mengumpulkan bantuan yang diperlukan bagi korban banjir dan tanah longsor.  Sumbangan / bantuan berupa : kebutuhan bayi dan balita, kebutuhan ibu hamil, bahan makanan, tikar, selimut, pakaian, obat-obatan, terpal, penerangan,  air minum dan dana bantuan. Bahkan Gereja Paroki Sukarasi  pun dalam kolekte minggu ke – 2 (dua) mengajak umat untuk berpartisipasi meringankan beban bagi para korban banjir dan tanah longsor.

Kemudian pada 7 Januari  bantuan yang telah terkumpul   disalurkan ke Kp. Gubug Desa Calungbungur, Kec. Sajira  dan Rangkasbitung bantuan yang disalurkan berupa: Pakaian dalam anak-anak wanita dan Pria, air mineral, baju layak pakai, beras, mie instan, pembalut wanita, minyak, sayur, susu kental manis dan biskuit.  “Sampai jumat (10/1) untuk sementara bantuan di stop terlebih dahulu, sampai ada kabar bahwa bantuan diperlukan lagi. Karena di beberapa tempat bantuan sudah mencukupi”, Ujar M. Hettyana Yasin Rahardja, selaku Ketua PSE Bunda Teresa.  

Solidaritas kemanusiaan ini merupakan bagian dari perwujudan iman yang nyata ditengah-tengah masyarakat tanpa memandang suku dan agamannya. Para sukarelawan dari segala kalangan dan aparatur pemerintahan berjibaku membantu para korban bencana alam baik dalam mengevakuasi korban maupun dalam pemberian bantuan makanan dan keperluan sehari-hari yang dibutuhkan korban banjir dan tanah longsor.

( Anto )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *