Seputar Paroki

The School of Meditation

Program sekolah enam minggu Komunitas Meditasi Kristiani telah berlangsung 27 Agustus berakhir 1 Oktober 2019 bertempat di Ruang St. Antonius setiap selasa 18.30 – 20.30.

Umat yang hadir dan mengikuti program ini begitu antusias dan beragam, umat  Fransiskus Asisi Sukasari, umat  Katedral, umat  Santa Maria Fatimah Sentul, Santo Yakobus Rasul Megamendung, Umat St. Ignasius Loyola Semplak dan umat Santo Markus Depok.

Program sekolah enam minggu ini membantu  para pemula untuk tetap setia bermeditasi sampai benar benar memahaminya. Kegiatan ini selalu diadakan secara berkala setiap tahun dan juga dapat dipakai untuk penyegaran bagi para meditator lama. Memberikan pengertian mengenai pentingnya pertemuan mingguan untuk terus mendorong meditasi harian dan memperdalam pengertian tentang cara bermeditasi. Untuk terus melakukan meditasi harian , kita memerlukan waktu dan latihan secara teratur, untuk tidak lekas berhenti, bila hal ini terjadi, mulailah lagi.

MINGGU PERTAMA

Tema : Apa itu Meditasi ?

Meditasi adalah suatu latihan universal yang juga ada di dalam tradisi Kristiani. Meditasi memerlukan disiplin, bukan tehnik. Tidak ada teori yang sulit atau tehnik yang harus dikuasai. Pentingnya tubuh untuk diam selama 20 menit dan lakukan pagi hari dan petang hari. Persiapkan diri untuk menghadapi segala gangguan (pelanturan). Meditasi adalah Doa Hati, sehingga segala macam pikiran, imajinasi, harus diabaikan. Bacaan yang dianjurkan Injil Matius 6: 5-6.

MINGGU KEDUA

Tema : John Main

Riwayat hidup Pastor John Main OSB. Bliau pertama tama mengenal Meditasi dari Tradisi Timur, kemudian ia menemukanya juga dalam tradisi monastic Kristiani. Pastor John Main OSB kemudian mengajarkanya kepada kaum awam dan akhirnya berkembang menjadi komunitas Mondial, di mana kelompok Meditasi Kristiani Bogor merupakan bagian dari komunitas ini. Meditasi menciptakan komunitas. Tradisi merupakan suatu penemuan pribadi.  Kita semua harus menemukanya sendiri “dari pengalaman” kita masing masing. Bacaan yang dianjurkan Injil Matius 6: 7-15

MINGGU KETIGA

Tema : Awal mula Meditasi Kristiani

John Main memperkenalkan kembali penggunaan “mantra” (kata bantu) dari tulisan Yohanes Kasianus “konferensi ke-10” dan arti miskin dihadapan ALLAH – yaitu dengan membiarkan pikiran berlalu. Dalam buku abad ke 14 “the cloud of Unknowing” juga menekankan untuk mengucapkan “kata suci” secara terus menerus. Biarkan pelanturan berlalu, jangan ditekan atau dilawan. Hal ini akan terus membawa kita untuk sadar saat kini. Semua ini adalah cara disiplin, tapi buahnya adalah kebebasan Roh. Bacaan Injil Matius 6: 25-34

MINGGU KEEMPAT

Tema : Roda Doa

Pemula sudah mempunyai pengalaman Meditasi, mulai mengenal yang dimaksud Doa Hati, yang bagi banyak kalangan ini merupakan pengalaman baru. Maka timbul pertanyaan “Apa itu Doa ?” Semua bentuk Doa itu sah dan baik, dan Meditasi tidak menggantikan doa yang ada, meskipun mungkin dapat menyederhanakan doa dan segala sesuatu dalam kehidupan kita. Dalam tradisi Kristiani, semua doa membawa kita kembali kepada doa Roh Kudus dalam hati kita. Doaku, dengan sendirinya, akan mengalir ke dalam doa-Nya. Buku bacaan dianjurkan buku Meditasi Kristiani terbitan Karmelindo, buku Latihan Harian Meditasi Kristiani karangan Pastor Laurence Freeman OSB. Dan Bacaan Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma 8; 26-27.

MINGGU KELIMA

Tema : Meninggalkan ke-akuan-ku  (Egoisme)

Apa yang sesungguhnya kita lakukan selama meditasi adalah suatu kegiatan yang tidak mementingkan diri sendiri. Semua spirittualitas menggambarkan kegiatan ini sebagai cara untuk menemukan siapa diri kita dan mengapa kita ada. Meditasi adalah pencarian pribadi dan universal akan kebenaran. Meninggalkan “ke-akuan-ku” bukanlah suatu tindakan yang menekan “ke-akuan-ku”. Sesungguhnya hal ini adalah dengan sederhana belajar melepaskan segala keinginan dan ketakutan. Bacaan Injil Matius 7:13.

MINGGU KEENAM

Tema : Meditasi sebagai Pedoman Hidup

Orang Kristen perdana mengatakan bahwa caramu berdoa menunjukkan cara hidupmu. Buah-buah latihan harian dalam kesetiaan meditasi kristiani akan dirasakan dalam kehidupan kita dan cara kita berhubungan dengan orang lain karena hidup kita berpusat dari kedalaman batin kita. Kehidupan beriman kita juga menjadi suatu hidup baru, seiring dengan meningkatnya rasa saling hormat akan tradisi lain. Kearifan dan cinta kasih adalah karunia yang paling besar dirasakan. Bacaan Surat Rasul Paulus kepada umat di Filipi 2:1-11

MEDITASI DAN IMAN KRISTIANI

Tuhan adalah pencipta kita dan Bapa kita. Yesus adalah Penebus dan saudara kita. Roh kudus tinggal di dalam diri kita masing masing sedemikian rupa sehingga kita semua adalah “bait kekudusan”.

Banyak di antara kita yang mengenal kebenaran ini. Tetapi kelemahan dari banyak orang kristiani adalah, walaupun kita tahu kebenaran ini pada tingkat teori teologi, kebenaran ini tidak benar-benar hidup dalam hati kita. Dengan kata lain, kita belum menyadarinya sebagai dasar kebenaran dari hidup kita.

Tujuan dari meditasi adalah untuk kembali pada diri sejati kita dengan perhatian penuh, berbalik kepada dan mengalami Roh Allah yang hidup yang tinggal dalam hati kita.

Dalam meditasi kita tidak berusaha untuk memikirkan tentang Tuhan ataupun berusaha utnuk berpikir tentang putraNya, Yesus, kita juga tidak berusaha untuk berpikir tentang Roh Kudus. Sebaliknya, kita berusaha untuk melakukan sesuatu yang lebih besar. Dengan mengesampingkan semua yang berlalu Lalang, kita tidak hanya berusaha berpikir tentang Tuhan, tetapi untuk berada bersama Tuhan, untuk mengalamiNya sebagai dasar dari keberadaan kita.

MEDITASI DAN DOA YESUS

Menurut tradisi kita, hanya ada satu doa, dan itu adalah doa Yesus (Doa yang dipanjatkan oleh Yesus). Tidak ada jalan kepada Bapa kecuali melalui Yesus.

Santo Paulus mengatakan bahwa, “kita tidak tahu bagaimana harus berdoa, tetapi Roh kita berdoa di dalam diri kita”. (Roma 8:26). Doa Yesus adalah kesatuan kasihNya dengan Bapa dalam Roh Kudus. Meditasi adalah keterbukaan total dan kesatuan kitadengan doa Yesus ini. Doa kristiani pada intinya adalah pelepasan diri kita sendiri sehingga bisikan doa Yesus dapat muncul dalam hati kita.

Kita harus mundur dan membiarkan doaNya, seperti biasanya, penuh kuasa dalam diri kita. Begitu kita menyadari bahwa jalan itu adalah doa Yesus, maka satu-satunya tantangan kita adalah untuk mundur secukupnya supaya doaNya menjadi amat sangat luar biasa.

Syaratnya adalah kita harus total meninggalkan diri kita. Pikiran, imajinasi dan pencerahan kita harus total ditinggalkan dan terbuka pada doa Yesus di dalam hati kita. “kita semua adalah pemula”

The school of meditation :

  1. Setiap Selasa pukul 18.30 R. Antonius Gereja Fransiskus Asisi Sukasari
  2. Setiap Kamis pukul !9.00 R. Tamu depan SMKK Baranangsiang
  3. Setiap Kamis pukul 17.00 Aula Gereja St. Yakobus Rasul Megamendung
  4. Setiap Rabu pukul 07.30 Aula Gereja Santa Maria Fatimah Sentul
  5. Setiap Jumat pukul 17.00 Aula Gereja Santa Maria tak Bernoda Cicurug
  6. The school of Meditation khusus utk anak-anak dan OMK
  7. The school of Meditation Khusus utk Para Manula dan orang sakit

( Medy Mutis – Region Koordinator the world Community for Christian Meditation )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *