Tablo Jalan Salib BIR OMK WilBond
Sejumlah kurang lebih 70 anak terlibat dalam drama jalan salib yang di lakukan tepat pada hari JUMAT AGUNG, pukul 9 pagi, hari Jumat, 19 April 2019 di sekolah Mardi Waluya Bondongan dimana kapel St.Maria Fatima berada. Dengan anak-anak yang berasal dari tingkat sekolah yang berbeda-beda, ada yang masih di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, mahasiswa dan ada yang sudah bekerja menjadi tantangan tersendiri untuk para pembimbing drama kisah sengsar Yesus ini dalam melakukan serangkaian latihan yang panjang. Diawali dengan pengeditan naskah drama, latihan, pembaharuan property, meeting, gladi resik, akhirnya para putra putri yang tergabung dalam Bina Iman Remaja (BIR) dan Orang Muda Katolik (OMK) serta beberapa dari Bina Iman Anak (BIA) berhasil dengan sukses menampilkan drama JALAN SALIB yang membawa hati, perasaan dan pikiran umat yang datang menyaksikan seolah terbawa pada situasi 2000 tahun yang lalu dimana Yesus di arak, di seret, di siksa, di sidang dengan tidak adil, di hina dan disalibkan dan akhirnya mati di kayu salib dengan penderitaan yang luar biasa dimana teriakan rakyat yang menghujat, suara cambukan yang berulang kali mendarat di tubuh Yesus oleh para prajurit yang kejam, semua tokoh berhasil diperankan dengan penghayatan yang mendalam mulai dari Maria ibu Yesus yang setia mendampingi, Petrus di Getsmani yang emosi dengan memotong telinga salah satu prajurit, Kayafas yang arogan dengan kekuasaannya, ada Simon dari Kirene yang mewakili hati manusia yang penuh empati, rakyat yang pro dan kontra, wanita-wanita Yerusalem …semua diperankan dengan TOTALITAS. Tampak umat yang hadir terharu hanyut dalam suasana yang menandakan bahwa drama ini berhasil sesuai tujuan dan misi dari tablo itu sendiri. Dengan dukungan sound system yang maksimal tak lepas dari peran dan suport dari Pak Silvester Surya, kostum yang dipersiapkan dengan apik oleh Ibu Herni, dan alat-alat property dibantu oleh Pak Punidi, ibu Lucia Rat Handayani, dokumentasi berkualitas dari Pak Welly dan Pak Hendriyanto dan keterlibatan orang tua yang mendukung serta Wilayah menjadikan drama ini bisa terlaksana dengan baik.
Drama jalan Salib yang sudah diselenggarakan setiap tahun di Wilayah Bondongan ini memiliki makna mendalam selain bagi umat pada umumnya namun juga terutama bagi para anak-anak muda yang terlibat di dalamnya. Ada beberapa hal yang perlu menjadi catatan untuk para orang tua, gereja dan pemerhati pendidikan iman anak dimana melalui keikutsertaan dalam kegiatan Bina Iman Remaja (BIR) dan Orang Muda Katolik (OMK) salah satunya DRAMA JALAN SALIB ini ada beberapa manfaat penting yaitu :
- Meningkatkan, memupuk pertumbuhan dan perkembangan iman Katolik anak-anak, remaja dan orang muda Katolik dalam menghayati iman Katoliknya.
Dimana saat mereka melalui latihan-latihan dan pentas dengan memerankan masing-masing tokoh yang mereka perankan secara tidak langsung pikir, rasa, ucap dan laku anak-anak remaja ini berproses dimana mereka memahami dan memaknai apa itu Kebenaran, Kesetiaan, Keberanian, Penderitaan, Penghianatan, Ketidakadilan, Empati, Kekejaman, dsb.
Dan hal tersebut bermanfaat dan menjadi bekal dalam kehidupan mereka sehari-hari yang kerap harus memutuskan suatu tindakan bijak dan benar dari berbagai situasi yang mereka hadapi baik disekolah, di rumah dengan keluarga, pertemanan yang rentan dengan kesalahpahaman, mampu menolak konformitas terhadap ketidakadilan, mampu menolak pengaruh yang menurunkan kualitas iman.
- Menumbuhkan kedisplinan, kerja keras, kerjasama, komunikasi, kepemimpinan, kreatifitas dan sukaita dalam kebersamaan.
Menghafal dialog, berinteraksi dalam suatu teater dengan remaja-remaja baik yang sebaya dan tidak sebaya, dengan sutradara, pembimbing serta bergerak sesuai peran yang diharuskan, mengatasi kelelahan, kebosanan, namun juga para remaja ini merasa bahagia dapat melakukan sesuatu yang penting bersama teman-teman mereka dan di saksikan banyak umat, Romo Paroki : Romo Markus Lukas, Suster kemudian berhasil mengambil perhatian mereka. Hal ini pastinya menumbuhkan rasa percaya diri, dimana ini kepercayaan diri menjadi faktor penting dalam pembentukan katakter dimana mereka merasa memiliki potensi dan selanjutnya membuka potensi-potensi posifif lainnya. Karena selama latihan dan perform harus tepat waktu, dan bagi para OMK senior yang membimbing menjadi forum mengasah kepemimpinan yang baik dimana management emosi, komunikasi yang jelas, tangguh dan bijak mengatasi berbagai situasi yang tidak diharapkan seperti kelelahan, dsb. Dan yang tak kalah pentingnya adalah sukacita dalam kebersamaan. Di era teknologi gadget yang melanda para remaja, drama kisah sengsara Yesus telah membuktikan bahwa pertemuan, interaksi real dalam suatu forum menjadi lebih sukacita, lebih produktif, dibandingkan hanya bertemu di dunia maya, media sosial, atau bermain game online sekalipun.
Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung terselenggaranya drama tablo jalan Salib Wilayah Bondongan ini. Tuhan memberkati.
(Lucia Vivi Anita)