Mayday Fest 2019 Keuskupan Bogor
Dalam rangka memperingati Hari Buruh (May day) yang diadakan setiap tanggal 1 Mei. Biro Pelayanan Buruh Keuskupan Bogor mengadakan peringatan Mayday Fest 2019 yang diikuti oleh para komunitas pekerja dari paroki masing-masing, Rabu (1/5) bertempat di Paroki St. Fransiskus Asisi, Sukasari. Tema yang diangkat dalam perayan ini Sukacita Pekerja Dalam Kesederhanaan dan Injili Serta Membangun Komunitas yang Misioner.
Paroki yang hadir diantaranya Paroki Serang, Cibinong, Katedral Bogor, Cipanas, Markus, Matheus, Sukaraja, Paroki Fransiskus Asisi Sukasari, Matias Cinere, Kota Wisata Cibubur, Cibadak, Paroki Maria Tak Bernoda Cicurug dan Sentul.
Selain Talk Show acara diisi juga dengan pentas seni yang ditutup dengan Misa Ekaristi. Acara Talk Show diisi dengan sharing pengalaman dari para komunitas pekerja yang selama ini mendapat pendampingan dari Biro Pelayanan Buruh. Pendampingan tersebut lebih pada sisi rohani dimana para pekerja diharapkan mendapatkan sukacita.
Menurut RD. Bartolomeus Wahyu Kurniadi yang lebih akrab disapa Romo Berto dari Biro Pelayanan Buruh Keuskupan Bogor para pekerja itu perlu saling mengenal satu dengan yang lain agar bisa saling menguatkan. Salah satu contoh bila ada yang terkena PHK misalnya, teman-teman yang lain bisa membantu untuk mencarikan jalan keluar. Ada buruh yang sebelumnya pendapatannya yang di bawah rata-rata setelah “bergaul” pendapatannya bisa membaik dengan menjalankan usaha sampingan. “Para pekerja itu perlu memiliki komunitas atau bergaul agar ia tidak sendiri dalam menghapi permasalahan yang menimpanya. Bisa saling menguatkan satu dengan yang lain dan dapat menemukan sukacita dalam bekerja”, ujar Romo Berto yang juga bertugas menjadi Pastor rekan di Paroki Serang ini.
Selain dari para pekerja dalam Talk Show tersebut juga mengundang Wisnu Kristiadi yang sudah kurang lebih 20 tahun menjadi aktivis buruh di Surabaya. Menurutnya pengorganisasian itu perlu, saat menjadi aktivis buruh ia tidak sungkan-sungkan mendatangi para buruh dari pintu ke pintu. Tidak pernah patah semangat bila awalnya sering ditolak. “Datangi terus menerus, kalau belum sampai diludahi ya jangan mundur.”, ungkapnya. Permasalahan yang umum terjadi di perburuhan biasanya masalah upah dan tenaga kerja outsourcing atau kontrak.
Fransiskus Xaverius Seda dari komunitas pekerja Serang merasa kegiatan seperti ini sangat baik. “Karena kita bisa saling mengenal satu dengan yang lain. Contohnya saya yang sebelumnya belum kenal sekarang menjadi lebih kenal teman saya sesama pekerja dari Serang” katanya. Demikian juga halnya dengan Jessy pengurus KKMK Paroki Keluarga Kudus Cibinong, yang merasa dikuatkan satu dengan yang lain setelah ikut komunitas pekerja. Harapannya ke depan acara seperti ini diadakan lebih meriah dan bagus lagi.
Selama kegiatan berlangsung panitia juga menyiapkan door prize bagi para peserta yang hadir. Untuk hadiah utama berupa sepeda yang didapat oleh peserta dari Paroki Herkulanus Depok. Seluruh rangkaian acara ditutup dengan Misa Konselebrasi yang dipimpin oleh RD Markus Lukas, RD Bartolomeus Wahyu Kurniadi, RD. Dominikus Savio Tukiyo (selebran utama) dan RD. Stefanus Sri Haryono Putro.
(A.Sudarmanto)