Seminar Liturgi
Seminar Liturgi (3/4) diadakan di ruang Michael Paroki St. Fransiskus Asisi, Bogor. Seminar yang diadakan oleh seksi Liturgi ini mendatangkan narasumber RP. Riston P. Situmorang, OSC. dari Komisi Liturgi Keuskupan Bandung. Materi yag dibawakan dalam seminar yaitu Tata Liturgi Yang Satu, Kudus, Dan Apostolik.
Dalam penuturanya Romo Riston membedakan jenis-jenis Misa. Setiap jenis Misa mensyaratkan aturan-aturan yang bisa berbeda, tidak selalu sama pada setiap bagiannya. Kita perlu membedakannya berdasarkan beberapa hal:
- Berdasarkan masa liturgi: Adven, Natal, Prapaskah, Paskah, Biasa.
- Berdasarkan tingkat perayaan:
- Hari Raya (Solemnitas),
- Pesta (Festum),
- Peringatan Wajib (Memoria obligatoria)
- Peringatan Fakultatif (Memoria ad libitum),
- Hari Biasa (De ea).
3.Berdasarkan bentuk atau rumus Misa: Misa ritual (= dengan sakramen lain), misa arwah, misa konselebrasi, misa hanya dengan satu pelayan.
Dalam Misa ada dua bagian utama: Liturgi Sabda dan Liturgi Ekaristi, dan dua bagian pendamping: Ritus Pembuka dan Ritus Penutup. Dalam Misa yang normal, bagian utama tak boleh ditiadakan atau dipisahkan, sementara bagian pendamping menyertai mereka.
Tujuan Ritus Pembuka
- mempersatukan umat dan
- mempersiapkan mereka untuk mendengarkan Sabda Allah dengan penuh perhatian
- serta merayakan Ekaristi dengan layak.
- Umat dipersatukan satu sama lain, dipersatukan dengan Gereja sedunia bahkan dengan Allah.
- Umat bersekutu dibawah pimpinan Kristus. Persatuan umat dalam satu kesatuan paroki bersifat unitas dan dalam satu kesatuan Gereja yang luas bersifat universal.
Liturgi Sabda
Bacaan-bacaan dari Kitab Suci dan nyanyian-nyanyian tanggapannya merupakan bagian pokok dari Liturgi Sabda, sedangkan homili, syahadat, dan doa umat memperdalam liturgi sabda dan menutupnya.
Sabda Allah itu diresapkan oleh umat dalam keheningan dan nyanyian, dan diimani dalam syahadat. Setelah dikuatkan dengan sabda, umat memanjatkan permohonan-permohonan dalam doa umat untuk keperluan seluruh Gereja dan keselamatan seluruh dunia.
Liturgi Ekaristi
Dalam perjamuan itu, Kristus mengambil roti dan piala berisi anggur, dan mengucap syukur; Ia memecah-mecah roti, lalu memberikan roti dan anggur kepada murid-murid-Nya.
Dalam perjamuan malam terakhir, Kristus menetapkan kurban dan perjamuan Paskah yang terus-menerus menghadirkan kurban salib dalam Gereja. Hal ini terjadi setiap kali imam, atas nama Kristus Tuhan, melakukan perayaan yang sama seperti yang dilakukan oleh Tuhan sendiri dan Dia wariskan kepada murid-murid-Nya sebagai kenangan akan Dia.
Ritus Penutup
Bagian ini untuk menutup seluruh rangkaian Misa. Dapat diganti dengan ritus/perayaan lain.Imam mengajak umat untuk terus memuliakan Allah dalam hidup sehari-hari. Umat diutus untuk mewartakan cinta kasih Allah kepada dunia. Unsur yang terpentingnya adalah Berkat dan Pengutusan.
Umat yang hadir sangat berantusias mengikuti seminar ini, terlihat dari jumlah peserta yang hadir dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para peserta. Tak ketinggalan Pastor Paroki Romo Markus Lukas dan Romo Agustinus Adi turut hadir sejak awal hingga akhir.
(A. Sudarmanto)