Keuskupan Agung Turin akan memamerkan Kain Kafan Turin secara daring
KEUSKUPAN AGUNG TURIN AKAN MEMAMERKAN KAIN KAFAN TURIN SECARA DARING PADA HARI SABTU, 11 APRIL 2020
Dengan orang-orang yang terpaksa tinggal di rumah, bahkan selama Pekan Suci, karena pandemi virus COVID-19, Uskup Agung Turin telah mengumumkan pameran daring khusus Kain Kafan Turin, yang dipercaya banyak orang adalah kain yang dipergunakan untuk penguburan Yesus.
Pada hari Sabtu Suci, 11 April 2020, ketika umat Kristiani merenungkan Yesus yang terbaring di kubur, Uskup Agung Cesare Nosiglia akan memimpin liturgi doa dan permenungan di depan Kain Kafan Turin yang tersimpan di Katedral Santo Yohanes Pembaptis pada pukul 17.00 waktu setempat (pukul 22.00 WIB).
Pelayanan doa tersebut akan disiarkan secara daring bersama dengan berbagai gambar kain kafan tersebut, yang memiliki gambar fotonegatif lengkap dari seorang pria, depan dan belakang, membawa tanda-tanda luka siksaan yang dialami Yesus dalam sengsara dan wafat-Nya menurut kisah Injil.
Keuskupan Agung Turin mengatakan siaran daring pada tanggal 9 April 2020 tersebut dapat diakses melalui situs resmi kafan itu – www.sindone.org – serta di halaman Facebook resmi Keuskupan Agung Turin (https://www.facebook.com/diocesitorino) dan halaman Facebook Kantor Pelayanan Pastoral Kaum Muda Keuskupan Agung Turin (https://www.facebook.com/upgtorino), dan saluran YouTube kantor pelayanan tersebut (https://www.youtube.com/user/upgtorino).
Ketika mengumumkan pameran khusus tersebut pada tanggal 4 April 2020, Uskup Agung Cesare Nosiglia mengatakan bahwa ia telah menerima “ribuan” pesan “yang mempertanyakan kepada saya apakah, dalam masa sulit seperti yang sedang kita alami ini, memungkinkan untuk berdoa di depan kain kafan dalam Pekan Suci ini” dan memohonkan kepada Tuhan “rahmat untuk mengalahkan kejahatan seperti yang dilakukan-Nya, percaya pada kebaikan dan kerahiman Allah”.
Uskup Agung Nosiglia mengatakan kepada Vatikan News bahwa melihat kain kafan itu secara daring bisa “jauh lebih baik” daripada melihatnya secara langsung karena kamera akan memungkinkan pemirsa untuk melihatnya dari dekat dan secara rinci dengan gambar.
Gambar orang yang disalibkan di kain kafan tersebut, katanya, “akan masuk ke dalam hati dan kesedihan banyak orang yang akan mengikuti kita. Gambar tersebut akan seperti tinggal bersama Tuhan pada hari kita menantikan kebangkitan-Nya”.
( Peter Suriadi – Bogor, 10 April 2020 )