Artikel

Hari Raya Maria dalam Masa Adven

Tahun 2019 ini Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda (8 Desember) bertepatan dengan Hari Minggu Adven II. Dalam kalender liturgi, Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda diundur menjadi tanggal 9 Desember 2019. Sebenarnya bagaimana “aturan main” liturginya? Mari kita simak tulisan penjelasan singkat berikut ini.

Aturan umumnya adalah Hari Minggu Adven, Hari Minggu Prapaskah, dan Hari Raya Paskah adalah peringkat tertinggi kedua dalam skala prioritas. Ketiganya setingkat dengan Hari Raya Natal, Hari Raya Penampakan Tuhan, Hari Raya Kenaikan Tuhan, dan Hari Raya Pentakosta, Hari Rabu Abu, hari biasa dalam Pekan Suci dari Senin hingga Kamis serta hari biasa dalam Oktaf Paskah.

Ini berarti bahwa, dalam keadaan normal, hari raya apapun, hari raya Maria atau lainnya, yang jatuh pada salah satu dari hari-hari itu dipindahkan ke hari liturgi bebas terdekat. Dalam kebanyakan kasus, ini berarti bahwa jika hari raya jatuh pada Hari Minggu Adven, Hari Minggu Prapaskah atau Hari Raya Paskah, maka hari raya itu dirayakan pada hari Senin berikutnya.

Pada beberapa kesempatan, hari raya tersebut ditunda lebih jauh karena, misalnya, setiap kali Hari Raya Kabar Sukacita (25 Maret) jatuh selama Pekan Suci, hari raya itu tidak dirayakan sampai setelah oktaf Paskah. Ini terjadi terakhir pada tahun 2018 ketika 25 Maret bertepatan dengan Hari Minggu Palma dan karenanya dipindahkan ke hari Senin, 9 April 2018. Jauh lebih jarang adalah pemindahan Hari Raya Santo Yusuf (19 Maret) dan Hari Raya Kabar Sukacita. Hal ini terjadi pada tahun 2008 di mana Hari Raya Santo Yusuf dimajukan menjadi tanggal 15 Maret 2008, hari Sabtu sebelum Hari Minggu Palma, dan Hari Raya Kabar Sukacita ditunda hingga tanggal 31 Maret 2008. Kebetulan serupa tidak akan terjadi lagi sampai tahun 2035.

Jika hari raya yang dipindah tersebut juga merupakan hari suci wajib, kewajiban itu juga dipindah dan perlu pergi ke Misa dua kali, sekali untuk hari Minggu dan sekali untuk hari suci tersebut. Di beberapa negara, baik konferensi wali Gereja maupun uskup setempat memberi dispensasi kepada umat dari kewajiban untuk menghadiri Misa pada hari raya yang dipindah tersebut.

Akan tetapi, ada alasan-alasan bagus bagi para uskup untuk berhasrat mempertahankan suatu pesta khusus pada tanggal tertentu meskipun terhalang oleh perayaan tingkatan yang lebih tinggi. Jadi, misalnya, Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda di Italia (8 Desember) adalah hari suci wajib dan juga merupakan hari libur nasional. Dalam kasus seperti itu, ketika para uskup mengantisipasi bahwa pesta seperti itu akan bertepatan dengan hari Minggu, mereka dapat meminta pengecualian dari Takhta Suci untuk tahun itu. Meskipun Takhta Suci biasanya mengabulkan permintaan semacam itu, tampaknya tidak mau memberikan pengecualian tetap terhadap aturan tersebut. Karena itu para uskup harus mengulangi permintaan mereka setiap kali kebetulan seperti itu terjadi.

Misalnya, dalam kasus di Italia tahun 2019 ini, ketua Konferensi Waligereja Italia, Gualterio Kardinal Bassetti, menulis kepada Kongregasi untuk Ibadat Ilahi pada tanggal 5 Agustus 2018, meminta izin untuk merayakan Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda pada hari Minggu, 8 Desember 2019 , bukannya lebih mengutamakan Hari Minggu Adven II. Prefek kongregasi tersebut, Robert Kardinal Sarah, menjawab pada 8 Oktober tahun yang sama (Prot. N. 367/18) dengan mengabulkan permintaan itu sebagai kelonggaran atau pengecualian terhadap norma-norma untuk peristiwa khusus ini (“pro hac vice”) untuk Misa bersama umat.

Dalam suratnya, Kardinal Sarah menyebutkan bahwa motivasi utama untuk memberikan kelonggaran atas norma tersebut adalah sifat khusus dari hari raya ini di Italia sebagai hari suci wajib tetapi juga menetapkan bahwa, meskipun perayaan Misa Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda diperkenankan, untuk melestarikan perayaan Adven, perayaan liturgi jam itu akan menjadi Hari Minggu Adven II.

Kelonggaran serupa diberikan Takhta Suci terjadi di Meksiko pada Pesta Santa Perawan Maria dari Guadalupe (12 Desember) yang bertepatan dengan Hari Minggu Adven. Dalam hal ini, tanggal tersebut terkait erat dengan peristiwa historis penampakan rupa Bunda Maria dan praktis tidak dapat dipisahkan dari pesta tersebut. Dalam hal ini, prosesnya serupa di mana para uskup mengajukan permintaan setidaknya satu tahun sebelum kebetulan tersebut terjadi dan kelonggaran dikabulkan.

( Peter Suriadi – Bogor, 18 Desember 2019 )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *