Sajian Utama

Berkat Ketekunan Usahanya Bertahan

SEKITAR 33 tahun sepasang suami istri warga Paroki Santo Fransiskus Asisi Sukasari ini, menekuni usahanya membuat aneka macam kue kering dan roti. Buah ketekunanan mereka ini menjadikan usahanya mampu bertahan lebih dari 30 tahun. Usaha ini berhasil menghidupi  keluaga, dari anak tiga sampai bercucu enam. Selain itu  juga mampu menghidupi pekerjanya yang turun temurun tetap setia bekerja sebagai pembuat kue dan roti. Temasuk  juga para pedagangnya yang memperoleh keuntungan dari penjualan roti dan kue. 

“Saya bersyukur kepada Tuhan karena telah diberi rejeki dan kemudahan dalam merintis usaha bersama istri  sejak 33 tahun yang lalu sampai berkembang seperti sekarang“ kata Gregorius Ricky Susianto (66) Ketua Wilayah Suryakencana yang akrab dipanggil Wowong saat ditemui di rumahnya Jln Roda Gang Padajaya Kelurahan Babakan, Bogor.

Wowong menyebutkan awalnya dia membuka usaha bengkel motor di Parung tahun 1972-1986. Dalam benaknya dia ingin mengalihkan usaha yang bisa dikerjakan di rumah. “Saya lalu meminta istri saya Uun Unialiaati mengikuti kursus menjahit dan membuat kue, kata Wowong seraya menambahkan istrinya sekitar 2 tahun mengikuti kursus jahit dan kue.

Setelah melihat perkembangan usaha istri dalam usaha jahit dan bikin kue ada titik terang bakal berkembang. Maka sejak 1986 Wowong menutup usaha bengkel motornya di Parung selanjutnya menekuni usaha kue kering dan roti. Usaha jahit istrinya dihentikan untuk konsentrasi pada pembuatan kue.

Menurut Wowong kalau hanya mengandalkan membuat kue kering masa produksinya hanya 3 kali dalam setahun yakni Imlek, Lebaran dan Natal. Karena itu pada tahun 1990 usahanya ditambah dengan membuat roti.

“Puji Tuhan usaha kami berkembang berkat  promosi istri saya yang menjadi petugas Posyandu di Kelurahan setempat. Dokter kepala Puskesmas dan karyawan lainnya setelah diajak meninjau pembuat kue dan roti di rumah, tertarik untuk membeli dan kemudian terus menjadi pelanggan kalau ada kegiatan dan menjelang Lebaran. Bahkan dokter kepala puskesmas yang pindah tugas itu tetap menjadi pelannggan. Demikian seterusnya sehingga kita mempunyai banyak pelanggan dokter, kata Wowong seraya menyebutkan menelang lebaran pesanan kue kering cukup banyak.

Produk kue kering dalam toples dan rotinya menurut Wowong sengaja tidak diberi merek. Hal ini dimaksudkan agar para pelanggan musiman dan yang rutin bisa menjual dengan harga yang disesuaikan. Kue kering yang modalnya Rp. 70.000,- mereka bisa jual Rp. 80.000,- sampai Rp. 100.000,- untuk dijual di Bogor sampai Jakarta,” kata Wowong

Suami isti yang menjadi anggota PD Santa Maria Fatima ini menyebutkan usahanya yang telah bertahan selama 33 tahun ini juga diikuti bertahannya para karyawan yang wanita semua. Karyawan saya itu diawali dari ibunya hingga turun ke anaknya. Saya sudah mengawinkan 4 karyawan, kata Wowong sambil menambahkan karyawannya sudah dianggap seperti kerabat sendiri. Urusan makan sehari-hari tinggal mengambil sendiri. Dan menunya tak dibeda bedakan antara majikan dan karyawan.

Hari biasa produk kue keringnya di bawah seratus toples menjelang lebaran bisa mencapai di atas 100 toples. Kue kering distok menjelang Lebaran agar tidak kewalahan melayani pesanan yang meningkat. Produk roti tiap harinya sekitar 200 bungkus sehari  “Kalau natalan pesanan roti meningkat. Pernah saya mendapat pesanan sebanyak 3000 roti untuk acara Natal Besama Kota Bogor, kata Wowong.

Wowong menyebutan tidak ada minat untuk meningkatan produksinya alasannya tenaganya tidak lagi sekuat ketika masih muda. Oven untuk memanaskan kue dan roti semula satu sekarang sudah tiga.

“Sudah cukup dengan yang bisa kita kerjakan sekarang ini. Tiga dan dua perempuan satu laki-laki semua sudah bekerja. Mereka membantu kalau pesanan banyak menjelang liburan.  Saya bersyukur kepada Tuhan atas karunianya sehinggga usaha saya mampu bertahan selama lebih dari 30 tahun. Selain doa, kami juga bekeja keras dan mempertahankan mutu produk” kata Wowong seraya menambahan Wali Kota Bogor Bima Arya sempat berkunjung ke rumahnya dan tak ragu lagi akan kualitas produk dan kebersihan tempat kerjanya.

(FX Puniman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *