Artikel

Hari Rabu Mata-mata

Hari ini, Rabu 8 Maret 2020 adalah Hari Rabu dalam Pekan Suci menurut kalender liturgi Gereja Katolik. Tetapi tahukah Anda bahwa hari Rabu tersebut disebut juga Hari Rabu Mata-mata?

Kebanyakan umat Katolik, memang, ketika mendengar nama Hari Rabu Mata-mata, atau dalam bahasa Inggris “Spy Wednesday”, menganggap bahwa mata-mata pasti merupakan suatu korupsi atau barangkali singkatan dari sebuah kata Latin. Sebuah asumsi yang masuk akal. Karena di dunia Barat Kamis Putih dikenal dengan nama Maundy Thursday. Kata “Maundy” merupakan ‘plesetan’ (dalam bahasa Prancis kuno) dari kata Latin “mandatum” (“mandat” atau “perintah”) yang merujuk pada perintah Yesus kepada murid-murid-Nya dalam Perjamuan Terakhir (Yoh 13:34 : “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi”).

Tetapi dalam kasus Hari Rabu Mata-mata, kata “mata-mata” berarti persis apa yang kita pikirkan maknanya. Kata ini merujuk pada tindakan Yudas dalam Matius 26:14-16 : “Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. Ia berkata: “Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?” Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus”. Permulaan Injil Matius bab 26 tersebut memperlihatkan Yudas bertindak sebagai seorang mata-mata di tengah-tengah murid-murid Yesus yang lain pada hari Rabu tersebut.

( Peter Suriadi, katekis daring – Bogor, 8 April 2020 )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *