Bahagia itu Berawal dari Keluarga
Pesan tersebut ditegaskan Vikjen Keuskupan Bogor RD Paulus Haruna dalam homili pada kesempatan Misa Pesta Keluarga Kudus Nazaret di Gedung Yohanes Paulus II, Paroki Santo Paulus hari Minggu, 6 Januari 2019 lalu. Ada 17 umat dari Paroki SFA Sukasari yang bergabung dengan sekitar 600-an umat dari seluruh Paroki di Keuskupan Bogor. Mereka hadir dalam perayaan yang menjadi agenda tahunan Komisi Keluarga ini. Ekaristi Kudus dipersembahkan oleh Romo Vikjen RD Paulus Haruna sebagai selebran utama dengan konselebran : Ketua Komisi Keluarga keuskupan Bogor Romo Alfonsus Sutarno, Wakil Ketua Komisi keluarga keuskupan Bogor Romo Bonifasius Budiman, Pastor Paroki St. Paulus Romo Alferinus Gregorius Pontus OFM, Romo Servalus Alfons Suhadi OFM, dan Ketua Komsos Keuskupan Bogor Romo David Lerebulan.
Acara Pesta Keluarga Kudus Nazareth ini diawali dengan marching band Gita Mardi Yuana Depok yang menyambut kedatangan para tamu, kemudian dilanjutkan dengan tarian perarakan mengawali Ekaristi. Usai Ekaristi Kudus ditampilkan berbagai acara hiburan dari berbagai kelompok dan perwakilan paroki serta talkshow yang dibawakan oleh Romo Sutarno dan psikolog keluarga Ani Fegda.
Lewat Vikjen RD Paulus Haruna, Bapa Uskup menyampaikan pesan bahwa Gereja dibangun dari keluarga yang bahagia. Keluarga adalah yang utama, pertama dan tak tergantikan sedangkan sekolah dan lingkungan adalah pendukung saja. Keluarga menjadi sangat penting karena semua dimulai dari keluarga untuk membentuk insan yang utama, kuat dan mandiri. Keluarga kudus Nazaret menjadi teladan bagi anggota keluarga untuk tumbuh bersama. Sang ayah meneladan Bapa Yusuf, sang ibu meneladan Bunda Maria yang mewarnai iman keluarga dan anak-anak taat kepada orangtua seperti Yesus kecil. Keluarga yang bahagia akan berdampak bagi lingkungan, paroki dan keuskupan serta bagi bangsa dan negara Indonesia.
Di sela acara hiburan, acara talkshow pun menyampaikan pesan yang mendalam tentang keluarga serta ajakan untuk mendidik dan membesarkan anak dengan penuh kasih serta menjadi orangtua yang menjalankan peran dengan tepat dalam kerangka membangun keluarga yang bahagia dengan meneladan Keluarga Kudus Nazareth.
(Indra Lasmonowati)