PAUS FRANSISKUS Mengumumkan Seorang Perempuan Tunanetra sebagai Santa

PAUS FRANSISKUS MENGUMUMKAN SEORANG PEREMPUAN AWAM TUNANETRA YANG HIDUP PADA ABAD KE-14 SEBAGAI SANTA

Pada 24 April 2021 Kantor Berita Takhta Suci mengumumkan bahwa Paus Fransiskus telah memperkenankan perluasan penghormatan liturgi Beata Margareta dari Castello ke seluruh Gereja dalam pertemuannya dengan Marcello Kardinal Semeraro, Ketua Kongregasi untuk Perkara Orang Kudus. Beata Margareta dari Castello akan ditorehkan dalam bilangan para kudus menjadi santa melalui prosedur yang juga disebut kanonisasi “setara”, di mana persyaratan untuk mukjizat yang dikaitkan dengan perantaraan sang kandidat dikecualikan.

Santa Margareta dari Castello lahir buta dan dengan kelengkungan tulang belakang yang parah pada tahun 1287 di Metola, Italia tengah saat ini. Kedua orangtuanya meninggalkannya pada tahun 1303 di sebuah gua Maria di Città di Castello dengan harapan ada mukjizat kesembuhan baginya. Ia ditemukan oleh warga kota setempat, yang mulai merawatnya.

Di kemudian hari, ia berniat masuk Ordo Dominikan yang baru didirikan dan diterima menjadi anggota ordo ketiga. Meski tetap sebagai perempuan awam, ia menjalani kebiasaan religius selama sisa hidupnya.

Sebagai rasa syukur kepada orang-orang telah membesarkannya, ia membuka sebuah sekolah kecil. Di sana ia mengajarkan anak-anak Mazmur yang telah ia pelajari dengan hati, dan mengajarkan mereka iman Katolik.

Ia meninggal pada tahun 1320, dalam usia 33 tahun, dan dimakamkan di dalam gereja, di mana makamnya dengan cepat dikaitkan dengan berbagai mukjizat. Paus Paulus V menyatakan dia sebagai Beata dengan beatifikasi setara pada tahun 1609.

Para kandidat kanonisasi setara harus memenuhi tiga kriteria. Mereka harus menjadi subyek penghormatan, memiliki reputasi yang kokoh demi kebajikan dan memiliki keterkaitan dengan berbagai mukjizat yang telah berlangsung lama.

Kanonisasi setara pada abad ke-20 ini sangat jarang. Paus Emeritus Benediktus XVI pernah melakukannya terhadap Santa Hildegard dari Bingen melalui prosedur tersebut pada tahun 2012. Paus Fransiskus melakukannya terhadap Santa Angela dari Foligno dan Santo Petrus Faber pada tahun 2013, Santo José de Anchieta, Santa Marie dari Inkarnasi, dan Santo François de Laval de Montmorency pada tahun 2014, dan Santo Bartolomeus dari Braga pada tahun 2019.

( Peter Suriadi – Bogor, 25 April 2021 )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *