Ketika Hidup Tidak Berjalan Sesuai Rencana…

Pernahkah Anda mengalami dan merasakan bahwa apa yang Anda inginkan dalam perjalanan hidup Anda ‘off track’? Alias melenceng, tidak sesuai rencana. Atau malah berantakan? Atau merasa terjebak dalam kehidupan yang tidak Anda kehendaki? Atau menghadapi kendala dan tantangan yang tidak ada habis-habisnya. Sampai babak belur rasanya. Dan impian Anda pun hancur berantakan. Padahal Anda sudah merencanakan semuanya matang-matang. Bahkan sudah memulai langkah dan berbagai persiapan untuk mewujudkan keinginan dan rencana tersebut.

You are not alone! Anda tidak sendirian! Hampir semua orang pernah mengalaminya. Termasuk seseorang yang istimewa ini. Seorang santa yang perjalanan hidupnya pun penuh konflik batin, tantangan, dan cobaan. Semoga melalui kisah perjalanan hidupnya, kita bisa mendapatkan inspirasi dan kekuatan, ya!

Santa Frances dari Roma (St. Frances of Rome)

Santa Frances dilahirkan tahun 1384 dan meninggal tahun 1440. Keberadaannya dirayakan setiap tanggal 9 Maret.

Frances dilahirkan dalam sebuah keluarga yang kaya. Sejak muda beliau sudah menunjukkan ketertarikan yang besar dengan kehidupan relijius. Frances muda sangat yakin bahwa Tuhan memanggilnya untuk menjadi biarawati. Dan Frances muda pun menyambut panggilan tersebut dengan sepenuh hati. Tapi ayahnya menentang dengan keras. Sehingga Frances terpaksa menikah dengan seorang pria pilihan ayahnya bernama Lorenzo, pemuda yang berasal dari keluarga terhormat.

Setelah menikah dan memasuki kehidupan berumah tangga, Frances merasa kehidupannya sangat tidak bahagia. Tugas-tugasnya dalam rumah tangga mulai dari menjamu tamu-tamu yang datang sebagai nyonya rumah, mengelola rumah tangga, dan memelihara hubungan dengan keluarga suaminya menjadi beban berat. Konflik batin menyiksanya setiap saat karena sama sekali bukan ini kehidupan yang dia inginkan. Yang dia inginkan adalah menjadi biarawati dan melayani orang-orang miskin. Sampai akhirnya Frances jatuh sakit.

Setelah sembuh dari sakitnya, Frances muda justru menemukan titik balik dalam hidupnya. Pada suatu titik, Frances mendapatkan pencerahan bahwa untuk menjalankan kehendak Tuhan, dia harus menjalani kehidupan pernikahannya dengan sepenuh hati. Dan hal tersebut mengubah cara pandangnya secara total. Kelahiran tiga anak-anaknya, dua putra dan seorang putri, membuatnya benar-benar mencurahkan dirinya dalam kehidupan berkeluarga. Ketika Frances mengubah cara pandangnya, kehidupannya pun berubah. Semua dikerjakannya dengan sepenuh hati tanpa beban. Semua urusan dia ambil alih dan hasilnya pun sangat luar biasa.

Sampai satu saat Tuhan juga membuka matanya bahwa ada wanita lain yang memiliki keinginan kuat yang sama untuk melayani orang-orang miskin. Wanita itu ternyata adalah iparnya sendiri, Vannozza, istri dari adik suaminya. Mereka berdua menjadi sahabat erat yang memiliki tujuan yang sama. Dengan izin dari suami masing-masing, mereka memulai ‘perjalanan, yang sesuai dengan keinginan mereka yaitu untuk membantu orang-orang miskin. Hubungan mereka sangat erat. Mereka saling menguatkan satu sama lain ketika salah satu dari mereka putus asa dan lelah. Mereka mendirikan kapel kecil dan membagi waktu mereka antara berdoa dan ke luar rumah untuk membantu orang-orang miskin.

Frances mampu membuat keluarga mereka sejahtera di bawah kepengurusannya. Kemudian wabah mematikan menyerang Italia, termasuk Roma di mana keluarga mereka tinggal. Salah satu anak laki-laki Frances meninggal karena wabah ini. Tapi musibah ini tidak menyurutkan langkah Frances dan Vannozza untuk terus berusaha sekuat tenaga membantu orang-orang miskin. Bahkan ketika anak perempuannya pun meninggal, Frances malah membuka sebagian rumahnya menjadi rumah sakit.

Pada awalnya mertua dan suaminya sedikit kesal karena Frances terus menerus dengan murah hati memberikan barang-barang kebutuhan bagi orang miskin yang diambil dari toko mereka. Tapi lama kelamaan kekesalan itu hilang karena secara ajaib toko mereka tidak pernah kehabisan barang-barang berkat doa Frances.

Frances semakin yakin jalan hidup seperti ini sangat dibutuhkan di dunia ini. Dan dia pun mendapatkan izin untuk mendirikan perkumpulan wanita yang tidak terikat sumpah relijius sebagai biarawati, Perkumpulan wanita yang mempersembahkan diri mereka menjadi hamba Tuhan untuk melayani orang-orang miskin.

Inilah kehidupan Santa Frances dari Roma. Beliau berhasil mempersatukan dua situasi yang awalnya kelihatan bertentangan menjadi satu kekuatan luar biasa yang menginspirasi wanita-wanita lain. Beliau berhasil ke luar dari pertentangan dan konflik batin luar biasa karena harus menjalani hidup yang tidak beliau inginkan. Beliau ingin dan percaya bahwa panggilan hidupnya adalah menjadi biarawati untuk melayani orang-orang miskin. Tapi beliau harus menjalani kehidupan rumah tangga.

Tapi ketika pada satu titik cara pandangnya berubah, Santa Frances memahami bahwa beliau bisa tetap melayani orang miskin dan juga menjalani hidup pernikahan yang bahagia. Karyanya terus berlanjut. Setelah suaminya meninggal, Santa Frances mendirikan komunitas relijius yang melayani orang-orang miskin.

Bagaimana dengan kita? Inspirasi apa yang dapat kita ambil dari perjalanan hidup Santa Frances dari Roma?

Menerima keadaan

Frances muda menerima keadaan bahwa dia harus menikah, menjalani kehidupan rumah tangga, termasuk menjalankan semua tugas-tugasnya. Namun beliau tidak pernah lari, beliau menjalani semuanya.

Pernah dengar Serenity Prayer (Doa Mohon Ketenangan)? Sebuah doa yang ditulis oleh Reinhold Niebuhr dan dipublikasikan 1951. Doa ini singkat, sederhana, tapi memiliki makna yang dalam.

Oh, Tuhan dan Bapa Surgawi, berkatilah kami ketenangan pikiran untuk menerima hal-hal yang tidak bisa diubah, keberanian untuk merubah apa yang bisa dirubah, dan kebijaksanaan untuk membedakannya, melalui Yesus Kristus Tuhan kita. Amin.

Hal ini mengingatkan saya pada situasi yang sama-sama kita hadapi saat ini, yaitu merebaknya virus Covid-19. Keberadaan Covid-19 banyak merubah hampir seluruh kehidupan kita. Kita mengalami duka dengan banyaknya orang-orang yang meninggal. Kita mengalami kesulitan ekonomi. Banyak bisnis dan usaha harus terhenti. Penurunan pendapatan. PHK. Kita mengalami kesulitan dalam hal pendidikan anak-anak. Dan masih banyak lagi. Belum lagi komplikasi semua keadaan tersebut dan dampaknya terhadap rumah tangga.

…menerima hal-hal yang tidak bisa diubah…

Covid-19 adalah kenyataan. Kenyataan pahit yang menghantam hampir seluruh dunia. Dan kenyataan ini yang harus kita terima. Tidak bisa diubah Tapi menerima bukan berarti pasrah, kan?

…keberanian untuk merubah apa yang bisa dirubah…

Mulai dari mencari peluang pendapatan tambahan seperti membuat masker, menjual produk-produk sanitasi, menjual masakan, bercocok tanam di rumah untuk kebutuhan sendiri, memproduksi atau menjual baju-baju rumah yang keren, dan masih banyak lagi. Mulai menerapkan cara hidup ‘new normal’ di mana sanitasi menjadi hal yang utama dari keseharian kita. Mulai bersiap-siap untuk menerima vaksin. Ini hal-hal yang bisa kita rubah.

…dan kebijaksanaan untuk membedakannya…

Kalau kita hanya mengeluh dan ‘ngedumel’ soal Covid-19, mata kita tertutup oleh terhadap apa yang mungkin bisa kita lakukan di tengah keadaan ini. Banyak contoh orang-orang yang justru bangkit dari keterpurukan dan malah bisa membantu sesama.

Meminta Bapa untuk selalu membimbing dan menunjukkan jalan

Bagi pengguna GPS atau aplikasi penunjuk jalan lainnya seperti Waze saat mengemudi, mungkin pernah mendengar kata-kata rerouting atau recalibrating. Pada saat kita mengikuti petunjuk jalan dari GPS, namun tidak disangka ternyata jalan tersebut ditutup atau tidak bisa dilalui, saat itu lah GPS akan menghitung ulang dan mencari rute lain untuk sampai ke tujuan kita.

Santa Frances jatuh sakit karena konflik batin berkepanjangan. Namun saat sakit itulah, Bapa membuka matanya. Dari keinginan beliau yang kuat meyakini bahwa panggilan hidupnya sebagai biarawati dan kenyataan bahwa dia harus menjalani kehidupan pernikahaan, akhirnya Santa Frances merubah cara pandangnya. Beliau bisa mewujudkan panggilan Bapa melayani orang miskin tanpa harus menjadi biarawati dan tetap menjalani kehidupan pernikahannya yang akhirnya berbuah manis.

Ini adalah rerouting dan recalibrating yang dialami oleh Santa Frances dalam kehidupannya.

Begitu pula dengan kita. Ada saat di mana kita perlu berhenti sejenak. Berdoa, kontemplasi, dan mencari tahu keinginan Bapa terhadap kita. Ada saat di mana kita terpuruk dan merasa tidak ada harapan, tapi ternyata saat itulah Bapak sedang me-rerouting dan me-recalibrating perjalanan hidup kita, sesuai dengan kehendakNya.

Seperti perjalanan Santa Frances untuk melayani orang miskin. Mungkin tidak secepat yang beliau inginkan. Mengambil sumpah biarawati dan langsung melayani orang-orang miskin adalah jalan tol yang beliau inginkan. Tapi kenyataannya beliau harus rerouting dan recalibrating sesuai dengan kehendak Bapa. Bahkan ada bonusnya, Santa Frances bisa menginspirasi bagi banyak wanita yang tidak mengambil sumpah biarawati namun memiliki keinginan untuk melayani Bapa melalui orang-orang miskin.

Jadi…

Tantangan, hambatan, kesulitan, konflik batin, kesesakan, kebuntuan, masalah, beban berat, apapun itu, pasti selalu ada dalam perjalanan hidup kita. Ini kenyataan.

Mungkin pada masa-masa pencobaan tersebut, kita bisa mengingat kisah perjalanan hidup Santa Frances dari Roma.

Mungkin kita ingat tentang Serenity Prayer. Memohon ketenangan, sambil kita mulai perjalanan ke dalam diri sendiri, introspeksi diri, melangkah mundur sebelum mengambil langkah maju.

Mungkin pula kita ingat tentang meminta Bapa untuk menjadi GPS kita setiap saat. Untuk membantu kita dalam perjalanan hidup, rerouting, recalibrating. Menuntun kita sampai pada tujuan.

Mungkin pula kita juga ingat Bunda Maria, yang kebingungan dan ketakutan ketika beliau tahu bahwa beliau ditunjuk untuk mengandung dan melahirkan Putra Bapa. Bunda Allah yang berkata dengan segenap imannya, “Terjadilah kepadaku menurut kehendakMu”.

( Melinda Liu )

Be like the lotus

Trust in the light

Grow through the dirt

Believe in new beginning

Jadilah seperti lotus

Percaya pada cahaya

Tumbuh melalui lumpur

Percaya pada permulaan baru.

Cerita tentang St. Frances of Rome diambil dari:

  1. https://aleteia.org/2021/03/09/the-saint-who-shows-us-what-to-do-when-life-isnt-going-as-planned/
  2. https://www.franciscanmedia.org/saint-of-the-day/saint-frances-of-rome
  3. https://mycatholic.life/saints/saints-of-the-liturgical-year/march-9-saint-frances-of-rome-religious/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *